Setelah turn on akibat dipanasi Tantri, Cella dan Chua, penonton seolah tak sabar menunggu Simple Plan
mengisi panggung. Sempat jeda 20 menit, Akhirnya Pierre Bouvier muncul
di panggung dan menyapa seluruh fansnya, "How are you Surabaya? Piye
kabare?"
Satu lagu jagoan, Shut up, langsung digeber
membuat seisi Convex Hall histeris. Para penonton yang sebagian besar
adalah remaja ini tampak sangat bergairah menikmati konser yang digelar
pada Rabu (18/1) malam tersebut.
Lagu kedua, Simple Plan
memainkan salah satu tembang yang paling ditunggu-tunggu, Can't Keep My
Hands Off You. Para penonton seolah diajak mengambil porsi suara yang
seharusnya diisi oleh Rivers Cuomo, vokalis Weezer. "Terima kasih, matur nuwun Surabaya," ucap Pierre berkali-kali.
Di tengah-tengah konser, Simple Plan
juga memberikan beberapa improvisasi yang pernah mereka lakukan di
Jakarta sehari sebelumnya. Mulai dari aksi bak DJ yang dilakukan Chuck Comeau hingga me-medley dua lagu milik Cee Lo Green, Forget you dengan single andalan Pink, Raise Your Glass.
Histeria penonton makin tak terbendung kala Tantri kembali ke atas panggung, menggunakan kaos hitam bertuliskan Indonesia, Tantri didaulat untuk menyanyikan lagu Jetlag bersama Simple Plan. Bisa dibilang ini adalah salah satu bagian puncak dari 1,5 jam konser Simple Plan malam itu. Pelukan pun diberikan Pierre untuk Tantri di ujung lagu. Seolah tak mau kalah, David Desrosiers pun menghampiri Tantri untuk melakukan hal yang sama.
Single andalan Simple Plan, Perfect, tetap menjadi pilihan untuk menutup konser. Diawali genjrengan gitar akustik Pierre,
penonton mulai terbuai dengan bait demi bait yang dinyanyikannya.
Penonton pun tampaknya tanggap bahwa ini akan menjadi lagu terakhir yang
dibawakan band idola mereka sehingga mereka benar-benar menikmati
bagian tersebut. "We love you all Surabaya, we love you all Indonesia.
See you in the next concert," ujar Pierre beberapa saat sebelum menghilang ke balik panggung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar